Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

settia

Sanggar Anak Hebat: Nyalakan Lentera Literasi di Tengah Perkembangan Teknologi yang Semakin Pesat

 “Ia saat itu belum mempunyai tempat tinggal sendiri dan masih mengontrak rumah. Setelah akhirnya menempati rumah pribadi, kegiatan Sanggar Baca Ceskha lalu dipusatkan di ruang tamu yang disulap sedemikian rupa menjadi basecamp.”

- Henny Widyaning Fatmasari -

Sanggar Anak Hebat: Nyalakan Lentera Literasi di Tengah Perkembangan Teknologi yang Semakin Pesat

“Terpujilah mereka yang gigih sebarkan bahan bacaan, kepada mereka yang haus ilmu pengetahuan. Merekalah yang menyodorkan jendela dunia, agar anak-anak bangsa dapat berpikir seluas cakrawala.” (Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia)

Siang itu di penghujung pekan, suasana di sebuah hunian tampak riuh dengan celoteh keriangan anak-anak. Di sudut ruangan, seorang perempuan muda berjilbab biru tengah menata alat-alat peraga edukatif dan buku-buku ke dalam sebuah rak susun. Sesekali pandangan matanya berkeliling mengawasi anak-anak yang terlihat asyik menikmati aktivitasnya.

Namanya Ceskha Nur Rina, S.Pd., biasa dipanggil Mbak Ceskha. Beliau adalah seorang pendidik di TK Al-Irsyad 02 Cilacap sekaligus perintis Taman Belajar Masyarakat Sanggar Baca Ceskha dan Sanggar Anak Hebat. Walaupun sebenarnya dia tidak pernah mengkhususkan sanggarnya pada jenjang usia tertentu, profesinya sebagai seorang guru TK membuat orang-orang yang berkunjung ke sanggarnya sebagian besar adalah anak-anak usia sekolah.

Bermula dari kegelisahan terhadap minat baca anak-anak yang rendah dan juga sebagai bentuk kepedulian pada anak-anak yang ingin memperoleh ilmu dengan membaca tetapi tidak mampu membeli buku, Mbak Ceskha mempunyai mimpi untuk mendirikan sebuah wadah literasi bagi masyarakat, utamanya menyasar pada target anak-anak.

Mengapa anak-anak? Mbak Ceskha berpikir bahwa literasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan di era teknologi yang semakin maju. Tujuan akhirnya tidak sekadar mencetak generasi yang cerdas secara pengetahuan, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir logis dan kritis.

Dengan kerjasama yang baik dari segenap praktisi pendidikan dan orangtua, gerakan Mbak Ceskha berpotensi menjadikan budaya literasi akan lebih maksimal. Pembiasaan literasi dapat dimulai sejak dini dan dari lingkungan terdekat. Oleh sebab itu, baginya, anak-anak adalah subjek yang tepat dalam mewujudkan generasi bangsa yang berbudaya literasi dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak ibarat selembar kertas putih yang masih kosong, maka tangan-tangan penulislah yang akan mengubahnya menjadi lebih berwarna.

Sebelum memulai gerakan literasinya, Mbak Ceskha menempuh jenjang pendidikan S1 di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang angkatan 2005. Sejak awal kuliah dia berusaha menyisihkan uang saku setiap bulan untuk membeli buku-buku. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Begitu prinsipnya waktu itu. Seiring berjalannya waktu, koleksi buku yang dimilikinya pun semakin bertambah. 

Setelah menikah, impian lawas Mbak Ceskha untuk memajukan literasi pun tak berubah dan ia berharap bisa segera mewujudkannya. Akhirnya, dengan izin dan dukungan kuat yang diberikan sang suami tercinta, pada awal bulan Desember 2019 berdirilah taman bacaan yang diberi nama Sanggar Baca Ceskha. Dinamakan demikian, karena pada saat itu program sanggar masih berfokus pada seputar cara menumbuhkan minat baca anak-anak.

Awal pendirian, sanggar Mbak Ceskha terkendala akibat tidak tersedianya tempat yang memadai. Ia saat itu belum mempunyai tempat tinggal sendiri dan masih mengontrak rumah. Setelah akhirnya menempati rumah pribadi, kegiatan Sanggar Baca Ceskha lalu dipusatkan di ruang tamu yang disulap sedemikian rupa menjadi basecamp. Hingga kini, sanggar masih menempati ruangan berukuran 3x4 meter persegi tersebut.
.........................
Kisah lengkap "Sanggar Anak Hebat: Nyalakan Lentera Literasi di Tengah Perkembangan Teknologi yang Semakin Pesat" dapat anda baca di buku Para Pejuang Literasi.
Para Pejuang Literasi.


Posting Komentar untuk "Sanggar Anak Hebat: Nyalakan Lentera Literasi di Tengah Perkembangan Teknologi yang Semakin Pesat"